Selasa, 06 Juni 2017

Pertanian Organik Indonesia

Hasil gambar untuk pertanian organik

Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit yaitu pertanian yang bebas dari bahan – bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai perlakuan pascapanen tidak sedikiti pun melibatkan zat kimia, semua harus bahan hayati, alami. Sedangkan pertanian organik dalam arti yang luas, adalah sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan). Dengan tujuan untuk menyediakan produk – produk pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga keseimbangan lingkungan dengan menjaga siklus alaminya.
Hasil gambar untuk petani photo


Pola Pemasaran Produk Pertanian

Pola pemasaran produk pertanian organik bisa menggunakan pola lama ataupun pola-pola baru, yang penting prinsip-prinsip penanganan produk organik tetap dijalankan secara benar. Adapun beberapa cara yang dapat dimanfaatkan untuk sistem pemasaran produk organik adalah melalui: Pasar Tradisional, Pasar Moderen dan Sistem Penjualan langsung.
Pasar pangan organik sejauh ini sudah berkembang dengan sangat dinamis dan terus tumbuh. Bahkan di tingkat internasional sudah ada beberapa organisasi yang secara khusus menangani masalah produk organik tersebut, antara lain: Organic Trade Association, dan organic dairy food.

Menurut laporan Global Industry Analysts , bahwa pada tahun 2009 pasar global pangan dan minuman organik diproyeksikan akan melebihi US$86 trilyun.Kondisi tersebut cenderung terus meningkat, termasuk permintaan ekspor, meningkatnya jumlah gerai dan toko organik, semakin semaraknya supermarket yang membuka outlet organik. Demikian halnya total produknya pun semakin beragam, yaitu mulai dari sayuran segar sampai daging dan produk probiotik.Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran produk pangan organik selama ini adalah:
  • Terbatasnya jumlah supplier produk organik di Indonesia
  • Kurangnya pemahaman filosofi organik di kalangan petani
  • Secara umum masih dikelola secara tradisional dan skala kecil
  • Keaslian produk organik (dibutuhkan sertifikasi )
  • Supply tidak konsisten (sering putus) baik dari kualitas, kuantitas dan kontinuitas
  • Penanganan pasca panen yang kurang baik (mutu turun dan kehilangan sifat organik)
  • Kurangnya kerjasama antara supplier dan supermarket (resiko waste)
  • Kurangnya pengetahuan tentang produk organik oleh buyer di supermarket
  • Kurangnya pengetahuan dan pemahaman konsumen soal produk organik
  • Penampilan produk dan packaging kurang menarik dimata konsumen
  • Harga lebih mahal dari produk non-organik
  • Kurang gencarnya promosi
Daerah malang yang berhubungan dengan Pertanian Organik
Informasi yang kalian butuhkan ada disana,Silahkan di kunjungi